Jauh sebelum berbicara tentang Rahasia Besar di balik Kecerdasan Bangsa / Kaum Yahudi, tentu alangkah bijaknya saya tekankan bahwasannya disini “Yahudi” bukanlah mengarah kepada satu bentuk Subjek. Sebagaimana yang selama ini telah menjadi pemahaman yang salah kaprah khususnya bagi yang “awam” mungkin, seringnya mengaitkan “Yahudi” dengan Israel (negara). Juga pemikiran keliru yang seringnya mengkambinghitamkan “Kristen/ Nasrani” dengan Yahudi. Ini adalah salah besar. Tetapi tidak sepenuhnya menyalahkan pemahaman tersebut, bila dirujuk dari ciri-ciri “yahudi”. Dan kebetulan (umumnya) Israel memiliki corak / tingkah laku yang mencerminkan bahwa mereka adalah bagian dari “Yahudi”.
Yang jelas “yahudi” adalah satu bentuk gambaran yang mengarah pada satu bentuh “Faham” atau singkatnya “Pola Pikir”, dimana tentunya sebuah paham pasti ada landasan berpijaknya. Nah, dalam hal ini Kitab “Talmud” adalah landasan dasar dari pola pemikiran “yahudi” yang bila di simak (berdasarkan sumber-sumber yang saya dapat) memang begitu gencarnya hendak membumihanguskan yang namanya “Islam” dan segala sesuatunya yang berkaitan dengan “Islam” itu sendiri. Naudzubillahi Mindzaalik.
Namun di sini saya tak hendak membahas tentang “Ayat-Ayat Hitam Talmud” yang begitu sadis menggaris bawahi keberadaan “Yahudi” sendiri, juga penilaian dan cara pandang mereka terhadap “Selain Yahudi” / diluar “Yahudi”. Yang menjadi pokok postingan kali ini adalah “Mengapa Orang-Orang Yahudi Begitu Hebat dalam tanda kutip Memiliki Pola Pikir yang Jauh Lebih Maju, meninggalkan Islam sendiri (perlu di garis bawahi : Islam dengan keberadaanya yang sekarang, dan Tentunya jangan dibandingkan dengan Islam pada Masa-Masa keemasannya dulu). Karena sepengetahuan saya, juga dari sumber ilmu yang saya peroleh, “Fakta Kontras, justru Yahudi-lah yang Menjiplak segala Ilmu dari Islam, Menyerap Mentah-Mentah semuanya, lalu mengubur dalam/ membumi hanguskannya, untuk kemudian menjauhkan Islam itu sendiri dari para penganutnya, dengan catatan : Konsep Pemikiran Islam itu sungguhlah telah mereka kuasai sepenuhnya, lalu diciptakanlah satu pemahaman baru mengenai Islam sekarang ini). (lebih…)